Apakah TBC Bisa Sembuh

Apakah TBC Bisa Sembuh ,silahkan di baca artikel berikut

Penyakit TBC ini merupakan kependekan dari tuberculosis  yang berasal dari bakteri Micobacterium tuberculosis. Bakteri ini termasuk bakteri yang tahan terhadap asam dan dapat menular kepada manusia sekitarnya terutama orang yang terdekat penderita seperti isteri/suami dan anaknya.


Dahulunya sebelum obat TBC ini ditemukan,  penyakit ini merupakan  penyakit yang mengenaskan dan dapat mematikan. Para penderita penyakit ini dahulunya diisolasi pada daerah pegunungan dengan udaranya yang sejuk (sanatorium) dan juga salah satu upaya untuk menghindari penularan penyakit ini kepada masyarakat sekitarnya.

Timbulnya penyakit ini disamping akibat penularan dapat juga disebabkan oleh menurunnya sistem pertahanan tubuh seperti pada penderita HIV dan penyakit diabetes mellitus

Apakah TBC Bisa Sembuh Setelah ditemukannya antibiotika streptomisin dan rifamisin, maka kita bersyukur kepada Tuhan bahwa penyakit TBC bukanlah suatu penyakit yang mengerikan lagi, artinya penyakit ini sudah dapat disembuhkan dengan sempurna. Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat membebaskan penduduk Indonesia  dari penderitaan penyakit  ini. Beberapa jenis obat TBC yang lain saat ini telah tersedia di rumah sakit- rumah sakit dan puskesmas-puskesmas  diantaranya adalah rifamisin, Isoniazid (INH), ethambutol dan pirazinamid.

Permasalahannya sekarang ini adalah untuk mengobati penyakit TBC, kita harus tekun dan sabar karena untuk menuntaskan pengobatannya  membutuhkan waktu kira-kira 1,5 tahun, dan itupun kita harus rutin dan disiplin terhadap pemakaian obat.

Biasanya dokter memberikan kita obat dalam 4 kombinasi seperti rifamisin, etambutol, isoniazid dan pirazinamid. Tujuan memberikan 4 kombinasi obat ini adalah agar kuman TBC tersebut  tidak cepat menjadi resisten. Setelah 2 bulan pemakaian obat, biasanya dokter akan mengevaluasi  dengan cara mengurangi jenis obat tesebut dan selalu berpedoman kepada bentuk penatalaksanaannya.

Pemeriksaan rontsgen dan uji  mikrobiologi setelah beberapa bulan pemakaian obat sangat perlu dilakukan dengan tujuan  untuk memantau perkembangan penyakit TBCnya.

Apakah TBC Bisa Sembuh Karena lamanya penggunaan obat, kita perlu mewaspadai  terhadap efek sampingan obat. Rifamisin misalnya dapat menimbulkan gatal-gatal pada kulit setelah beberapa lama , kemudian rasa gatal tersebut  lama-lama akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Rifamisin juga menimbulkan kerusakan pada sel hati sehingga pada beberapa waktu setelah pemakaian obat terlihat terjadi kenaikan kadar SGPT darah yang merupakan petanda terjadinya gangguan pada sel hati akibat pemakaian obat TBC tersebut. Isonazid (INH) dan juga  pirazinamid, mempunyai efek sampingan terhadap sel-sel hati yang juga ditandai dengan meningkatnya kadar SGPT darah. Ethambutol menimbulkan gangguan pada penglihatan mata sehingga kita juga  selalu berhati-hati terhadap pemakaian ethambutol ini.

Perlu kita ketahui  bahwa penggunaan  obat  selama lebih kurang 1,5 tahun tersebut jangan sampai terputus, kalau  terputus maka risikonya  penggunaan obat  hendaklah dihitung dari awal kembali  karena menyangkut dengan faktor resistensi dari kuman.
Setelah dokter menyatakan penyakit ini sembuh, pemakaian obat tertentu mungkin masih dilanjutkan sampai penyakit penderita benar-benar  sembuh secara total.

Gizi yang cukup serta istirahat yang penuh pada penderita TBC ini sangat dianjurkan sekali. Makanan yang mengandung protein  tinggi seperti telur, susu dan makanan lain yang cukup tinggi kadar proteinnya sangat diperlukan.

Hati kita terdiri dari beribu-ribu enzim yang selalu siap menetralkan racun-racun yang masuk tubuh seperti obat-obat  dan senyawa lainnya. Penggunaan obat yang terlalu lama membuat enzim-enzim dihati mengalami defisiensi dan kerusakan maka kualitas  enzim-enzim tersebut  harus kita pertahankan. Salah satu upaya kita adalah memberikan makanan tinggi protein dimana protein ini sebagai komponen pembuat enzim.

dapat disimpulkan bahwa penyakit TBC sudah ada obatnya, yang penting kita harum minum obat secara teratur dan dimintakan ketekunan dan kesabarannya dalam memakan obat. Gizi yang baik dengan tinggi protein serta istirahat yang cukup akan memperkuat sistem pertahanan tubuh sehingga kuman TBC cepat enyahnya  dari tubuh kita.